Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu (keadaan) keduanya" (QS an-Nisaa': 135). Yang jadi persoalan sebetulnya bukan kaya atau miskinnya, tapi cara menyikapi kekayaan & kemiskinan itu sendiri . Sahabat, sebab kondisi keduanya adalah ujian, memiliki potensi untuk masuk surga & sebaliknya bisa pula kondisi ini menjerumuskan ke Instragram 👉 : tanya jawab bareng ustad Adi Hidayathttps://youtu.be/xHJCfN26Kdw Dengandemikian, rasanya sudah tak baik lagi jika kita masih mempertanyakan kekayaan Allah yang bisa meliputi segalanya. Allah itu benar Maha Kaya, jangan kita remehkan hanya dengan malas berdoa. Karena jika kita meyakini bahwa Allah adalah pelindung hidup kita, kita tak akan merasakan apa itu takut miskin. Tag bagaimana aku takut miskin sedangkan aku hamba allah yang maha kaya. Hikmah; Jangan Takut Miskin, Takutlah pada 3 Hal Ini - Dalil Jangan Takut Miskin AdminWalisembilan Juli 10, 2020. Jangan Takut Miskin, Takutlah pada 3 Hal Ini / Dalil Jangan Takut Miskin - Siapa orang yang ingin hidup dalam rantai kemiskinan? Boleh dibilang semua AllahMaha Kaya. Berisikan tentang Ceramah Ustadzah Halimah Alaydrus. Listen on tTQN. Rezeki sudah diatur – Sebagai muslim yang taat, mengerti bahwa Allah Mahakaya dan maha Pemberi, maka tak seharusnya kita takut tak dapat rezeki. Karena rezeki sudah diatur oleh Allah SWT sesuai dengan takaran dan tak pernah salah alamat. Jadi, bagaimana seharusnya menyikapi soal rezeki yang tidak pernah kita ketahui kapan ia datang dan pergi? Oleh karena itu, pada artikel kali ini akan membahas mengenai rezeki sudah diatur yang mengutip dari ceramah singkat Gus Baha yang berjudul Tidak Usah Khawatir Soal Rezeki!. Rezeki Sudah Diatur, Jangan Takut, Allah Mahakaya!Rezeki Sudah Diatur, Tak Perlu Khawatir Soal RezekiIngin Rezeki Banyak, Sedekahlah!Berlaku Adil kepada Siapapun agar Rezeki Selalu BertambahYuk, Subscribe Sekarang Juga!Hubungan Rezeki dengan Penciptaan Langit dan BumiAyat Tentang Rezeki Sudah Diatur oleh Allah1. Surat Ibrahim ayat 342. Surat Hud ayat 63. Surat At-Talaq ayat 3Related posts Sumber Gus Baha dalam ceramahnya menyampaikan bahwa Allah itu kaya, Allah memiliki segalanya dan takkan habis. Maka jangan sampai takut tidak mendapat rezeki. Beliau menjelaskan seperti yang diceritakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya. Rasulullah mengumpamakan rezeki yang diturunkan oleh Allah dengan penciptaan langit dan bumi beserta makhluk di dalamnya. Allah menciptakan alam semesta, kemudian Allah membiarkan makhluk di dalam dunia ini memakan apa yang mereka perlukan. Misalnya gajah, dinosaurus, dan manusia. Gajah bisa makan sebanyak taman, dinosaurus bisa makan sebanyak satu hektar. Meskipun gajah dan dinosaurus ini makannya banyak, pada nyatanya alam semesta tak habis, dan Allah selalu memberi rezeki kepada makhluknya. Begitupun manusia, makanan yang manusia perlukan hanya satu piring nasi. Jauh jika dibandingkan dengan gajah dan dinosaurus. “Artinya apa? Gajah dan dinosaurus saja yang makannya banyak selalu diberikan rezeki, apalagi manusia yang hanya makan satu piring.” katanya dalam ceramahnya. Rezeki Sudah Diatur, Tak Perlu Khawatir Soal Rezeki Sumber Kemudian Gus Baha menyebutkan bahwa orang yang takut akan tidak mendapatkan rezeki bangsa sepiring nasi saja, maka itu adalah salah. Tidak percaya bahwa Allah akan memberikan rezeki adalah dosa yang tanpa sadar dikerjakan oleh banyak orang. “Kambing, sapi, dinosaurus, ikan hiu, ikan paus saja yang kerjanya cuma makan, tidur, makan, tidur, dapat rezeki dari Allah. Karena Allah itu kaya.” ujar Gus Baha. Kekayaan Allah itu tidak akan habis, mulai dari awal menciptakan alam semesta sampai saat ini tak pernah habis. Itulah perumpamaan yang diberikan oleh Nabi Muhammad, simpel dan mudah dimengerti, bahwa Allah itu kaya, tidak ternilai, dan tidak bisa dibayangkan. Ingin Rezeki Banyak, Sedekahlah! Sumber Dalam ceramah yang disampaikan ini, banyak sekali perumpamaan yang sangat berhubungan dengan rezeki. Misalnya jika kita menginginkan sesuatu, maka jangan memaksakan kehendak, melainkan lakukan dulu sesuatu itu. “Kamu ingin punya istri penurut? Tapi istrimu tidak nurut? Berarti kamu tidak bisa menjadi apa yang kamu inginkan.” Begitupun soal rezeki, jika ingin diberikan banyak rezeki, maka keluarkan dahulu rezeki yang dimiliki untuk disedekahkan. Karena sedekah itu akan mendatangkan banyak rezeki, apalagi jika dilakukan dengan ikhlas tanpa pamrih dan tanpa ingin dipuji. Jadi, bersedekahlah niscaya tidak akan membuat miskin, namun dengan bersedekah maka akan dilipat gandakan rezekinya. Berlaku Adil kepada Siapapun agar Rezeki Selalu Bertambah Sumber Rasulullah SAW pernah mendapati seseorang yang datang kepadanya dan bertanya tentang rezeki. Yuk, Subscribe Sekarang Juga! Seseorang itu datang dan berkata bahwa ia memiliki lima orang anak dan hanya satu anak yang akan diberikan rezeki, sedangkan yang lain tidak. Hal itu karena ia hanya sayang kepada satu orang anak tersebut. Namun, ia tetap ingin disayangi dan dihormati oleh semua anaknya. Maka, Rasulullah menjawab dan tertawa kepada orang tersebut. Rasulullah mengatakan jika ingin dihormati dan disayangi oleh semua anakmu, maka berikan mereka semua rezeki yang akan kau berikan. Jangan membeda-bedakan rezeki kepada anak, karena dari sanalah akan mendatangkan rezeki yang lebih banyak. Rezeki yang dimaksud tidak hanya uang, rezeki bisa berupa kasih sayang dan penghormatan. Hubungan Rezeki dengan Penciptaan Langit dan Bumi Sumber Kemudian, Allah menciptakan langit dan bumi berikut isi di dalamnya dan tak pernah habis sampai sekarang. Meskipun sudah diberikan kepada seluruh makhluknya, baik binatang, tumbuhan, maupun manusia. Artinya adalah, Allah Mahakaya, Maha Pemberi rezeki, dan Allah akan selalu memberikan jatah rezeki kepada setiap makhluknya. Jadi, sebagai manusia yang taat beragama, percayalah bahwa Allah tidak akan membiarkanmu tidak mendapat rezeki. Karena Allah Maha Pengasih. Ayat Tentang Rezeki Sudah Diatur oleh Allah Sumber Allah SWT telah menjamin tentang rezeki di dalam Al-Quran, sebagaimana dijelaskan pada beberapa ayat tentang rezeki sudah diatur berikut ini 1. Surat Ibrahim ayat 34 وَاٰتٰىكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَلْتُمُوْهُۗ وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَاۗ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَظَلُوْمٌ كَفَّارٌ Latin Wa ātākum ming kulli mā sa`altumụh, wa in ta’uddụ ni’matallāhi lā tuḥṣụhā, innal-insāna laẓalụmung kaffār. Artinya “Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari nikmat Allah.” Ibrahim 34. 2. Surat Hud ayat 6 وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ Latin Wa mā min dābbatin fil-arḍi illā alallāhi rizquhā wa ya’lamu mustaqarrahā wa mustauda’ahā, kullun fī kitābim mubīn. Artinya “Dan tidak satupun makhluk bergerak bernyawa di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata Lauh Mahfuzh” Hud 6. 3. Surat At-Talaq ayat 3 وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا Latin Wa yarzuq-hu min ḥaiṡu lā yaḥtasib, wa may yatawakkal alallāhi fa huwa ḥasbuh, innallāha bāligu amrih, qad ja’alallāhu likulli syai`ing qadrādan. Artinya “Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” At-Talaq 3. Demikianlah ulasan tentang rezeki sudah diatur berdasarkan ceramah yang disampaikan oleh Gus Baha, semoga bermanfaat. Sumber Syahaqy, Rizky. “Gus Baha Tidak Usah Khawatir Soal Rezeki!. YouTube, diunggah oleh Santri Gayeng, 14 Agustus 2021, Kunjungi selalu situs Blog Evermos untuk mendapatkan artikel islami menarik lainnya. Selain itu jika Anda ingin mendapatkan penghasilan jutaan rupiah setiap bulannya, langsung saja gabung jadi reseller Evermos di bawah ini. DAFTAR DISINI SEKARANG Related posts Bagaimana Aku Takut Miskin Sedangkan Tuhanku Maha Kaya – Aku merasa takut pada kata miskin’. Aku merasa takut untuk kehilangan segalanya dan tak berdaya. Padahal, Tuhanku Maha Kaya dan Maha Memiliki. Aku tahu kalau Dia punya banyak hal yang bisa dilakukan untuk menolongku, namun aku takut pada kata miskin’. Tuhanku memiliki semua hal yang tidak akan habis, tapi aku masih merasa takut pada kata miskin’. Aku tahu kalau Dia punya banyak hal untuk dimanfaatkan, tapi aku masih merasa takut untuk menggunakannya. Aku takut untuk berharap dan bertindak, karena aku takut untuk gagal. Aku tahu kalau Tuhanku Maha Kaya dan Maha Memiliki, namun aku masih merasa takut pada kata miskin’. Aku takut untuk berani bertanya atau meminta bantuan pada-Nya. Aku takut untuk bertindak dan belajar dari kegagalan. Aku takut untuk berpindah atau melakukan sesuatu yang baru. Sebenarnya, aku tahu kalau Tuhanku Maha Kaya dan Maha Memiliki. Aku tahu kalau Dia punya banyak hal untuk dimanfaatkan dan kalau Dia bisa menolong aku dalam setiap situasi. Namun, aku masih merasa takut pada kata miskin’. Aku masih merasa takut untuk berharap dan bertindak, tapi aku tahu bahwa aku harus percaya pada-Nya dan mengandalkan-Nya. Karena itu, aku berusaha untuk percaya pada-Nya dan mempercayai bahwa Dia punya banyak hal untuk dimanfaatkan. Aku juga berusaha untuk bersyukur atas segala hal yang ada dan berusaha untuk menjadi lebih bijaksana dalam setiap langkah yang aku ambil. Aku berusaha untuk selalu mengingat bahwa Tuhanku Maha Kaya dan Maha Memiliki. Aku berusaha untuk mengingat bahwa Dia bisa menolongku jika aku hanya berharap dan bertindak. Penjelasan Lengkap Bagaimana Aku Takut Miskin Sedangkan Tuhanku Maha Kaya1. Aku merasa takut pada kata miskin’, meskipun Tuhanku Maha Kaya dan Maha Aku takut untuk berharap dan bertindak, karena aku takut untuk Aku takut untuk berani bertanya atau meminta bantuan Aku berusaha untuk percaya pada-Nya dan mempercayai bahwa Dia punya banyak hal untuk Aku berusaha untuk bersyukur atas segala hal yang ada dan berusaha untuk menjadi lebih bijaksana dalam setiap langkah yang aku Aku berusaha untuk selalu mengingat bahwa Tuhanku Maha Kaya dan Maha Aku berusaha untuk mengingat bahwa Dia bisa menolongku jika aku hanya berharap dan bertindak. 1. Aku merasa takut pada kata miskin’, meskipun Tuhanku Maha Kaya dan Maha Memiliki. “Aku takut miskin, meskipun Tuhanku Maha Kaya dan Maha Memiliki.” Ini adalah kata-kata yang sering terdengar dalam pikiran saya, bahkan ketika saya berdiri di hadapan Tuhan Yang Maha Kaya. Saya selalu merasa takut terhadap kata “miskin”, meskipun saya tahu bahwa Tuhan saya adalah Sang Pencipta yang Maha Kaya dan Maha Memiliki. Ketakutan akan kemiskinan saya berasal dari banyak hal. Pertama, kemiskinan dianggap sebagai suatu stigma yang berhubungan dengan kemalangan dan kegagalan. Suatu saat, orang yang miskin mungkin merasa bahwa mereka tidak berdaya dan tidak berharga di mata orang lain. Mereka mungkin juga merasa bahwa mereka tidak memiliki kontrol atas kehidupan mereka sendiri. Kedua, ketika saya melihat orang lain yang menderita karena kemiskinan, saya merasa bersalah karena saya tidak bisa membantu mereka. Saya merasa bahwa saya sedang melihat masa lalu saya sendiri, yang penuh dengan ketidakmampuan, kemalangan, dan kegagalan. Ketiga, saya takut bahwa saya juga akan menjadi seperti mereka. Saya tahu bahwa saya bisa kehilangan segalanya dalam sekejap dan berakhir dengan kemiskinan. Ini adalah rasa takut yang sangat nyata, dan itu mengikat saya dalam ketakutan. Meskipun saya takut terhadap kemiskinan, saya juga tahu bahwa Tuhan saya adalah Sang Pencipta yang Maha Kaya dan Maha Memiliki. Saya tahu bahwa Dia selalu ada untuk melindungi saya dan memberi saya apa yang saya butuhkan. Saya tahu bahwa Dia selalu memberi saya kasih sayang dan kemurahan hati, meskipun saya sering merasa takut dan bersalah. Ketika saya mulai berpikir tentang kekuatan Tuhan saya, saya mulai merasa bahwa saya tidak perlu takut lagi. Saya mulai memahami bahwa saya tidak bisa mengendalikan apa pun, kecuali bagaimana saya berpikir dan berperilaku. Saya memahami bahwa kemiskinan itu bukan tentang materi, tapi tentang cara saya berpikir dan berperilaku. Saya mulai memahami bahwa ketakutan saya akan kemiskinan tidak membantu saya mencapai tujuan saya. Justru, ketakutan ini hanya akan menghambat saya. Oleh karena itu, saya mulai menggantikan rasa takut saya dengan rasa syukur dan kepercayaan diri. Saya mulai mengerti bahwa Tuhan saya selalu ada untuk melindungi saya dan memberi saya apa yang saya butuhkan dalam hidup. Saya telah mulai memahami bahwa saya tidak perlu takut lagi, dan saya dapat mengandalkan Tuhan saya untuk membantu saya mencapai tujuan saya. Saya telah mulai berdamai dengan kata “miskin” dan memahami bahwa saya tidak akan miskin, jika saya mengandalkan Tuhan saya dan menggunakan kekuatan-Nya untuk membantu saya mencapai tujuan saya. Meskipun saya masih merasa takut terhadap kata “miskin”, saya telah mulai memahami bahwa Tuhan saya adalah Sang Pencipta yang Maha Kaya dan Maha Memiliki. Saya telah mulai memahami bahwa saya tidak perlu takut lagi, dan saya dapat mengandalkan Tuhanku untuk membantu saya mencapai tujuan saya. 2. Aku takut untuk berharap dan bertindak, karena aku takut untuk gagal. Ketika seseorang menyadari bahwa Tuhannya adalah Maha Kaya, ia sering diberi harapan untuk bisa berharap dan bertindak untuk memperoleh berkat-Nya. Namun, banyak orang juga yang takut untuk berharap dan bertindak, karena mereka takut untuk gagal. Mereka takut untuk mengungkapkan keinginan atau mengambil tindakan, karena mereka takut bahwa mereka akan gagal dan mendapatkan hasil yang berbeda dari apa yang mereka harapkan. Tidak ada yang lebih menakutkan daripada menyadari bahwa Tuhan Maha Kaya sedangkan kita takut untuk berharap dan bertindak. Saat kita takut untuk berharap dan bertindak, kita dapat menjadi terkungkung dalam ketakutan dan kekecewaan. Kita mulai berpikir bahwa kita tidak dapat mencapai apa yang kita inginkan dan kita menyerah pada pikiran bahwa kita tidak dapat mencapai kejayaan. Ketakutan akan merusak harapan dan usaha kita. Jika kita takut untuk berharap dan bertindak, kita akan menghabiskan waktu untuk berpikir tentang hal-hal yang tidak akan pernah terjadi. Kita akan mengambil jalan yang salah dan terjebak dalam pikiran bahwa kita tidak akan pernah bisa mencapai tujuan kita. Mari kita meyakini bahwa Tuhan Maha Kaya dan berserah pada-Nya. Kita harus berharap dengan keyakinan dan bertindak tanpa rasa takut. Kita harus meyakini bahwa Tuhan akan menolong kita dalam setiap langkah kita. Kita harus menerima bahwa kita mungkin akan mengalami kesulitan, namun Tuhan akan menolong kita untuk melewatinya. Kita harus berharap dengan kepercayaan bahwa Tuhan akan memberikan kita segala sesuatu yang kita butuhkan. Kita harus meyakini bahwa kita dapat mencapai tujuan kita dengan bantuan-Nya. Kita harus meyakini bahwa Tuhan akan membimbing kita dan memberkati usaha kita. Ketika kita memiliki keyakinan yang kuat dalam Tuhan, kita akan tahu bahwa kita tidak akan pernah gagal. Kita akan tahu bahwa dengan bantuan-Nya, kita dapat mencapai tujuan kita. Kita akan tahu bahwa Tuhan akan menolong kita dan memberkati usaha kita. Ketika kita meyakini bahwa Tuhan Maha Kaya, kita harus berharap dan bertindak tanpa takut untuk gagal. Kita harus meyakini bahwa Tuhan akan membimbing kita dan memberkati usaha kita. Kita harus percaya bahwa Tuhan akan memberikan kita segala sesuatu yang kita butuhkan. Kita harus meyakini bahwa dengan bantuan-Nya, kita dapat mencapai tujuan kita. 3. Aku takut untuk berani bertanya atau meminta bantuan pada-Nya. Takut miskin merupakan masalah yang banyak dialami oleh banyak orang. Terlebih lagi jika kita tahu bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Kaya. Melihat realitas ini, banyak orang yang merasa takut untuk berani bertanya atau meminta bantuan pada-Nya. Hal ini tidak sepenuhnya salah, karena memang banyak orang yang memiliki pandangan salah mengenai Tuhan. Mereka berpikir bahwa Tuhan itu adalah seseorang yang dingin, tidak peduli, dan tidak akan menolong mereka. Hal ini tentu jauh dari kebenaran. Allah adalah Tuhan yang penuh dengan rahmat dan kasih sayang. Dia adalah Tuhan yang sangat mencintai dan ingin melihat kita bahagia. Maka dari itu, kita perlu belajar untuk mengerti mengapa kita takut untuk berani bertanya atau meminta bantuan pada-Nya. Seringkali, kita takut untuk mengakui bahwa kita membutuhkan bantuan. Kita takut untuk mengakui bahwa kita tak mampu menyelesaikan masalah kita sendiri. Padahal, inilah waktu yang tepat untuk melakukan hal itu. Ketika kita meminta bantuan pada Allah, kita harus mengingat bahwa Dia adalah Tuhan yang Maha Kaya. Dia tidak hanya kaya dalam hal materi, tetapi juga kaya akan rahmat dan kasih sayang. Dia akan sangat senang melihat kita datang kepada-Nya dengan hati yang terbuka dan tulus. Ini adalah saat yang tepat untuk kita berserah dan menyerahkan masalah kita kepada-Nya. Ketika kita mulai berani untuk berbicara kepada-Nya dan meminta bantuan, kita akan merasa bahwa semua masalah yang kita miliki seolah-olah hilang. Kita akan merasa bahwa semua masalah yang kita miliki seolah-olah terselesaikan. Kita juga akan merasa bahwa kita mendapatkan banyak berkat karena telah berani meminta bantuan pada-Nya. Jadi, jangan takut untuk berani bertanya atau meminta bantuan pada-Nya. Ingatlah bahwa Dia adalah Tuhan yang Maha Kaya. Dia pasti akan memberikan bantuan dan pertolongan yang kita butuhkan. Dia juga pasti akan mengirim berkat yang tak ternilai untuk kita. Jadi, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan atau meminta bantuan pada-Nya. 4. Aku berusaha untuk percaya pada-Nya dan mempercayai bahwa Dia punya banyak hal untuk dimanfaatkan. Tuhan adalah Maha Kaya dan mengetahui segala sesuatu. Dia tahu apa yang terbaik bagi setiap orang. Selain itu, Dia punya banyak hal untuk dimanfaatkan. Ini menjadi salah satu alasan mengapa aku takut miskin. Namun, aku harus berusaha untuk percaya pada-Nya dan mempercayai bahwa Dia punya banyak hal untuk dimanfaatkan. Saya harus mengingat bahwa Tuhan adalah Yang Maha Kuasa dan selalu punya cara untuk menopang hidup kita. Dia akan memberi kita kesempatan untuk menjadi lebih kaya, meskipun kita tidak bisa memprediksi bagaimana. Saya harus berusaha untuk lebih meyakini bahwa Tuhan punya banyak hal untuk dimanfaatkan. Melalui kasih dan rahmat-Nya, Dia akan memberi kita kemampuan untuk mencapai tujuan kita. Saya harus meyakini bahwa Tuhan punya banyak cara untuk membantu kita. Dia akan memberi kita kemampuan untuk mengatasi masalah kita dan mencapai tujuan kita. Aku juga harus berusaha untuk mengikuti aturan dan perintah Allah. Dia punya banyak hal untuk diberikan kepada kita jika kita mau menerimanya. Saya harus berusaha untuk menjadi lebih tawakal pada-Nya dan mengikuti perintah-Nya. Saya harus yakin bahwa dengan berpegang pada perintah-Nya, Dia akan memberi berkat kepada kita. Tuhan memiliki banyak hal untuk dimanfaatkan. Saya harus berusaha untuk meyakini bahwa Dia punya banyak cara untuk memberi kita berkat. Meskipun aku takut miskin, aku harus berusaha untuk meyakini bahwa Tuhan punya banyak hal untuk dimanfaatkan. Dengan meyakini ini, maka aku akan lebih percaya dan berserah pada-Nya. 5. Aku berusaha untuk bersyukur atas segala hal yang ada dan berusaha untuk menjadi lebih bijaksana dalam setiap langkah yang aku ambil. Miskin adalah suatu kondisi yang dimana seseorang tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Meskipun begitu, banyak orang yang takut menjadi miskin. Mereka takut kehilangan banyak hal yang mereka miliki dan tidak bisa melakukan apa pun untuk memperbaikinya. Ketakutan akan kemiskinan terkadang dapat menjadi hal yang merepotkan dan membuat orang merasa putus asa. Namun, ada cara untuk mengatasi rasa takut ini dan menjadi lebih bijaksana dalam mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan hidup. Salah satu cara untuk mengatasi ketakutan terhadap kemiskinan adalah dengan menyadari bahwa Tuhan Maha Kaya. Kita semua diberkati oleh Tuhan dengan berbagai kekayaan, baik materi maupun spiritual. Dengan menyadari hal ini, kita akan lebih bersyukur atas segala hal yang kita miliki dan berusaha untuk menjadi lebih bijaksana dalam setiap langkah yang kita ambil. Ketika kita bersyukur atas kesempatan dan nikmat yang kita miliki, kita dapat lebih fokus pada tujuan hidup kita dan melihat hal-hal yang ada di sekitar kita sebagai sebuah kesempatan untuk mencapai tujuan tersebut. Kita juga dapat menggunakan kekayaan yang kita miliki untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Kita juga dapat menggunakan kekayaan kita untuk menghindari kemiskinan. Dengan mengatur pengeluaran kita dan menggunakan kekayaan kita dengan bijaksana, kita dapat memastikan bahwa kita tidak akan kehilangan apa pun. Kita juga harus berhati-hati dalam berinvestasi dan menjaga agar kita tidak menghabiskan seluruh kekayaan kita dalam waktu singkat. Ketika kita bersyukur atas segala hal yang ada dan berusaha untuk menjadi lebih bijaksana dalam setiap langkah yang kita ambil, kita dapat menghindari ketakutan terhadap kemiskinan. Dengan berdoa dan berusaha untuk menggunakan kekayaan kita dengan bijaksana, kita dapat memastikan bahwa kita tidak akan mengalami kemiskinan dan dapat menggunakan kekayaan kita untuk membantu orang lain. Dengan demikian, kita dapat menghargai dan bersyukur atas berkat yang telah diberikan Tuhan kepada kita. 6. Aku berusaha untuk selalu mengingat bahwa Tuhanku Maha Kaya dan Maha Memiliki. Aku takut miskin sedangkan Tuhanku Maha Kaya adalah sesuatu yang disadari oleh banyak orang. Meskipun kita hidup di dunia yang penuh dengan ketidakpastian, ada satu hal yang bisa diandalkan Tuhan kita mahakuasa dan Maha Kaya. Dengan mengingat hal ini, kita dapat mengurangi rasa takut dan cemas yang kita rasakan. Hal ini akan membuat kita merasa lebih terjamin dan lebih optimis tentang masa depan kita. Pertama, mengingat bahwa Tuhanku Maha Kaya memberi kita kepercayaan bahwa Dia memiliki semua yang kita butuhkan. Kita dapat yakin bahwa Dia akan terus memberikan yang terbaik untuk kita. Kita tidak perlu takut kekurangan, karena Dia telah menjamin kita bahwa kita akan selalu memiliki cukup. Selain itu, kita juga bisa yakin bahwa Dia akan memberikan yang terbaik untuk kita. Kedua, mengingat bahwa Tuhanku Maha Kaya berarti kita harus mengandalkan-Nya untuk memenuhi kebutuhan kita. Kita harus berdoa setiap hari dan berharap bahwa Tuhan akan memberikan kita yang terbaik. Hal ini akan membantu kita untuk mengurangi takut dan cemas karena kita tahu bahwa kita dapat mengandalkan Tuhan untuk memenuhi semua kebutuhan kita. Ketiga, mengingat bahwa Tuhanku Maha Kaya berarti kita harus berusaha untuk tidak mengkhawatirkan masalah material. Kita harus mengingat bahwa semuanya akan berjalan dengan baik jika kita berpegang teguh pada Tuhan dan mengikuti perintah-Nya. Kita tidak boleh terus-menerus mengkhawatirkan keadaan finansial kita atau masalah lainnya, karena kita tahu bahwa Tuhan pasti akan memenuhi kebutuhan kita. Keempat, mengingat bahwa Tuhanku Maha Kaya berarti kita harus selalu mengingat bahwa Dia Maha Memiliki. Kita harus mengingat bahwa tidak ada yang bisa kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan kita sendiri. Kita harus selalu berdoa kepada-Nya dan memohon petunjuk dan bantuan untuk mencapai tujuan kita. Kita harus yakin bahwa Tuhan akan memberi kita yang terbaik untuk mencapai tujuan kita. Kelima, mengingat bahwa Tuhanku Maha Kaya berarti kita harus menghargai semua yang Dia berikan. Kita harus menghargai kesempatan yang kita miliki dan bersyukur atas semua yang telah kita dapatkan. Kita harus mengingat bahwa kesempatan yang kita miliki adalah anugerah dari Tuhan dan kita harus bersyukur atas itu. Keenam, mengingat bahwa Tuhanku Maha Kaya berarti kita harus berusaha untuk selalu mengingat bahwa Tuhanku Maha Kaya dan Maha Memiliki. Kita harus selalu mengingat bahwa Tuhan memiliki semua yang kita butuhkan. Hal ini akan membantu kita untuk mengurangi rasa takut dan cemas kita tentang masa depan kita. Kita harus yakin bahwa Tuhan akan memberikan kita yang terbaik. Dengan mengingat hal ini, kita dapat menjalani hidup kita dengan lebih optimis dan berharap. 7. Aku berusaha untuk mengingat bahwa Dia bisa menolongku jika aku hanya berharap dan bertindak. Tuhan adalah sumber kemakmuran dan kekayaan yang tak terbatas. Dia berkuasa atas segala sesuatu di dunia ini dan dapat memberkati kita dengan kemakmuran dan kesuksesan jika kita berharap dan bertindak. Sebagai manusia, kita sering kali takut akan kemiskinan dan kesulitan finansial. Kita tidak tahu kapan kesulitan finansial itu akan datang, dan kita sangat takut akan konsekuensinya. Aku percaya bahwa Tuhan bisa menolongku jika aku memang harus menghadapi masalah finansial. Aku tidak bisa mengendalikan situasi di luar kendaliku, dan aku juga tidak bisa menjamin masa depanku. Namun, aku bisa yakin bahwa Tuhan akan menolongku jika aku memang mengharapkannya. Aku bisa mengingat bahwa dengan menyerahkan semua masalah dan kekhawatiran kepada-Nya, Dia akan melakukan yang terbaik untukku. Aku juga berusaha untuk mengingat bahwa kesulitan finansial bukanlah akhir dari segalanya. Aku berusaha untuk berfokus pada masa depan dan mencari cara untuk memperbaiki situasi. Aku menyadari bahwa kesulitan finansial adalah suatu proses, dan aku bisa menemukan jalan keluar. Aku berusaha untuk mengingat bahwa Tuhan akan menolongku jika aku berharap dan bertindak demi masa depan yang lebih baik. Aku juga berusaha untuk mengingat bahwa Tuhan maha kaya dan tidak pernah kehabisan rezeki. Dia juga memberkati mereka yang berharap dan bertindak untuk mendapatkan berkat-Nya. Aku berusaha untuk mengikuti contoh Nabi Ibrahim yang selalu berserah diri kepada Tuhan. Aku berusaha untuk mengingat bahwa Dia bisa menolongku jika aku hanya berharap dan bertindak. Aku berusaha untuk meningkatkan keyakinan bahwa Dia bisa menolongku kapan pun aku membutuhkan bantuan. Aku percaya bahwa Tuhan bisa menolongku ketika aku menghadapi kesulitan finansial. Aku berusaha untuk mengingat bahwa Dia adalah sumber kemakmuran dan kekayaan yang tak terbatas, dan Dia bisa memberkati kita dengan kemakmuran dan kesuksesan jika kita berharap dan bertindak. Aku juga berusaha untuk mengingat bahwa Dia bisa menolongku jika aku hanya berharap dan bertindak. Aku berusaha untuk meningkatkan keyakinan bahwa Dia bisa menolongku kapan pun aku membutuhkan bantuan. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kalimat yang cukup sederhana, namun mampu menampar hati siapapun dari nafsu serakah akan kemilaunya dunia. Di saat banyak orang ketakutan akan kekurangan harta benda dan makanan, ada si pemulung dan pengemis yang menyimpan keyakinan bahwa mereka tidak akan miskin karena memiliki Tuhan Yang Maha terkadang membuat kita sering melupakan rezeki yang telah dijamin oleh Allah adalah sifat serakah dan rakus. Juga adanya rasa takut yang berlebihan akan kelaparan, kekurangan, dan kemiskinan. Sehingga sering terjadi manusia bertindak semena-mena baik terhadap dirinya sendiri maupun orang manusia memiliki cerita unik dalam mencapai keinginannya. Bukan tentang mereka yang kaya dan mampu melakukan semua hal dengan hartanya, tapi bisa Jadi tentang mereka yang kurang mampu namun memiliki keinginan kuat untuk mencapai ridho -Nya. Telah disebutkan dalam Qur'an surat Al-Baqarah 117 Allah menciptakan sesuatu dengan perkataan "kun", ungkapan ini adalah bentuk penyederhanaan tentang Maha Besarnya Allah. Apa saja yang dikehendaki untuk ditetapkan semua akan terjadi dengan mudah. Dilanjutkan dengan kata "'fayakun" yang berarti "maka jadilah", bukan berarti terjadi seketika itu juga. Melainkan melalui proses yang memerlukan waktu. Setiap tahapan proses yang berlangsung dalam alam ini pasti akan berlaku sesuai hukum alam dan ketentuan-ketentuan pun dengan panggilan ke Baitullah, tak selamanya mereka yang cukup materi dapat memenuhi panggilan ke sana. Tapi mereka yang cukup dalam niat dan usaha pun dapat memenuhi panggilan untuk ke sana. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Oleh Fitri Hariana, STP. — Beberapa tahun yang lalu, tepatnya saya lupa tahun berapa, saya menemukan sebuah foto yang saya juga lupa sumbernya darimana. Namun foto itu begitu merasuk ke hati dan jiwa. Hingga sampai sekarang saya tetap menyimpan foto itu sebagai oengingat diri bila hati dan diri ini khilaf dan terlupa. Foto tersebut adalah foto dari seorang laki-laki berkulit hitam yang menggelar dagangannya di gerobak sederhana. Dagangannya pun terbilang cukup sederhana. Pria kulit berkaus juning liria putih tersebut menjajakan pisang yang juga berwarna kuning. selaras warna kuning pisang yang dia jual dengan kaos yamg dia pakai. Sekilas tampaknya tak ada yang istimewa. Dia seperti pedagang lainnya yang sedang berupaya mengais rezeki halal dengan cara sederhana yang ia bisa. Berjualan. Berdagang. Namun yang nampak istimewa adalah sikapnya yang terlihat tenang saat berjualan. Tidak kemrungsung. Meski dia hanya berjualan seadanya. Tulisan aksara arab di geeobak jualannya yang membuatnya tampak istimewa. Di gerobaknya tertulis tulisan Arab yang berbunyi, ” Kaifa akhofu minal faqr wa ana abd al-Ghaniy” Arti tulisan tersebut dalam Bahasa Indonesia adalah ” Bagaimana aku akan takut dengan kemiskinan. Sedangkan aku adalah hamba dari Yang Maha Kaya”. Tulisan itu begitu sederhana, namun mampu menampar hati dari nafsu yang serakah akan kemilau dunia. Di saat banyak orang kaya atau orang yang lainnya ketakutan akan kekurangan harta benda dan makanan, maka si pedagang berucqp yakin bahwa bagaimana mungkin dia takut akan kemiskinan. Sedang ia aalah hamba dari Yang Maha Kaya.” Sungguh keyakinan inilah yang menunjukan ketinggian pemahaman tauhidnya. Dia sungguh telah benar-benar mampu mengesakan Allah sebagai Sang Maha Pencipta pemberi dan penjamin reseki bagi setiap makhluk ciptaannya. Dan dia sungguh meyakini bahwa rezeki setiap makhluk bahkan hewan yang melata sekalipun telah dijamin ol3h Allah Swt. Jadi tak swlayaknya sebagai makhluk yang berakal, kita menjadi takut jaruh miskin atau tak memiliki rezeki. Justru terkadang akal, logika dan mafsu kita yang sering mengelabui dan melemahkan keyakinan kita akan rezeki dari Allah. Rezeki dsri Allah meski ada reseki yang telah dijamin, namun ada pula rezeki yang didapat dari usaha. Berjualan atau berdagang adalah usaha atau ikhtiar yang kita lakukan dalam mengharapkan rezeki dari Allah. Begitupun dengan bekerja dan sebagianya. Sedangkan rezeki yang dijamin oleh Allah adalah rezeki setiap makhluk yangbmemang sudah Allah tenrukan dan anugerakan kepadanya meskipun dia tidak berusaha. Yang terkadang membuat kita sering melupakan rezeki yang telah dijamin opeh Allah adalah sifat rakus dan serakah. Juga rasa ketakutan yang berlebihan akan kekurangan, kelaparan dan kemsikinan. Sehingga kerap kali ada juga manusia-manusia serakah yang sangking takutnya menjadi miskin bertindak semena-mena baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Apalagi di saat pandemik Corona saat ini. Keyakinan kita akan rezeki dari Sang Maha Kaya sering diuji. Yang kaya atau yang berharta bisa saja ada yang merasa takut miskin sehingga enggan berbagi. Malah terkadang karena takut kekurangan dan kelaparan dia rela dan tega menimbun banyak bahan pokok kebutuhannya. Hanya karena dia merasa ounya uang maka dia merasa bisa membeli semua yang dia inginkan dan mau. Merasa aman bila sudah menimbun persediaan srok pangan dan sebgaianya tanpa memperdulikan orang lain yang sedang membutuhkan namun tak mampu membeli karena tidak punya uang. Lantas bagaiamana dengan orang-orang yang kurang berunting rezekinya karena tidak memiliki uang simpanan. Jangankan uang simpanan, sedang uang untuk membeli kebutuhan pokok hatian juga tak ada. Apalagi di era pademik Corona ini banyak pekerja harian lepas yang tak memiliki penghasilan. Dorongan kebutuhan dan perut yang lapar serta takut akan kekurangan, kelaparan dan kemiskinan menjadi ujian terberat saat pandemik ini. Maka ada baiknya setiap diri kembali memperkuat keyakinan dan keimanannya dengan kembali meyakini bahwa Allah lah Sang Maha Pemberi Rezeki. Allah Sang Maha Pencipta lah Yang Maha Memiliki Kekayaan. Allah pula lah yang akan menjamin rezeki setiap makhluk ciptaan-Nya. Dan tidak ada satu makhluk pun yang akan meninggal dunia sebelum jatah rezekinya di dunia telah habis. Maka yang paling penting yang harus kita lakukan di era pandemik Corona ini adalah perkuat kembali keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Karena Allah lah Sang Maha Pencipta segala makhluk termasuk virus Corona. Allah Maha Mengetahui apapun tentang hamba-hamba-Nya. Termasuk juga tentang semua makhluk-Nya. Lita yang saat ini belum tahu mengapa Allah mengirim Virus Corona menyebar ke seluruh dunia. Sebagai orang yang beriman dan mempercayai kekuasan Allah, maka wajiblah kita memohon pertolongan dan perlindungan dari Allah. Karena sebagai pencipta tanpa kita mengadu pun sebenarnya Allah jauh l3bih mengetahui apa yang terjadi di setiap kejadian yang telah Dia takdirkan. Maka yang terpenting adalah kita mampu dari merebaknya virus Corona untuk semakin tunduj patuh pasrah pada kehendak dan kuasa Allah SWT. Dan jangan pernah merasa takut miskin bila kita berniat berbagi dengan sesama. Karena kita adalah hamba dari Yang Maha Kaya. */sumberblogger “Syaitan menjanjikan menakut-nakuti kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan kikir; sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengatahui,” QS. Al-baqarah 268” SETAN merupakan musuh yang nyata bagi manusia. Maka jauhilah setan dengan menjauhi hal yang tidak disukai Allah. Sungguh Allah mencintai orang dermawan. Maka janganlah pernah takut kepada kemiskinan. Justru dengan bersedekah harta akan bertambah. Takut miskin terjadi akibat cinta yang berlebihan terhadap dunia. Sehingga hal ini menyebabkan diri mejadi kikir dan tamak. Sifat ini mampu mendorong seseorang untuk mendapatkan harta dengan berbagai cara. Tanpa memikirkan jalan yang ditempuhnya halal atau haram. Bagi mereka yang mencintai harta akan selalu merasa takut miskin dan takut kehilangan harta yang selama ini mereka upayakan. Sehingga banyak yang mempertuhankan uang. BACA JUGA Sedekah 2,5% Itu Cukup Kok… Kalau… Sesungguhnya Allah Maha Kaya dan Maha Pemurah tidak sepantasnya umat Islam takut dilanda kemiskinan. Allah yang Maha Kaya tidak akan membuat hambaNya kelaparan bahkan rezeki seekor cacing yang berada didalam tanah pun sudah Allah jamin. Apa lagi manusia yang Allah karuniakan akal untuk berpikir. Takut miskin akan menjadi penghalang bagi seseorang meraih sukses dengan mudah. Rasa takut miskin akan membuat seseorang enggan mengulurkan tangannya. Dalam artian mereka takut hartanya akan habis jika disedekahkan. Anggapan ini sama sekali tidak benar, bahkan mereka yang agamanya bukan Islam menerapkan ilmu sedekah yang diajarkan oleh Islam. Dan benar bahwa janji Allah itu pasti, baik itu untuk hambaNya Islam mau pun non Islam. Mereka yang meyakini bahwa Allah akan membalas kebaikan dengan kebaikan maka tidak akan ada rasa takut bersedekah. Buktinya banyak orang menjadi tambah kaya setelah bersedekah. Tidak akan berkurang justru bertambah. Untuk menambah keyakinan kita tentang kehebatan sedekah ada baiknya jika kita membuka lembaran firmanNya dalam surah Al-An’am ayat 160. Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikitpun tidak dirugikan. Jika kita memberi satu, maka Allah akan membalasnya sepuluh kali lipat dari apa yang kita berikan. Dalam teori sedekah tidak ada pengurangan yang ada penambahan. Namun tetap kembali kepada niat kita. Karena sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya. Kita sedekah maka niatnya hanya karena Allah. Sedangkan balasan sepuluh kali lipat adalah income dari apa yang kita lakukan. Masih takut juga untuk bersedekah atau takut miskin. Ayo kita buktikan kekhawatiran mereka dengan kisah nyata berikut ini. Dia seorang mahasiswa bekerja di sebuah kantin milik ibu kosnya. Ia akan memperoleh gaji setiap bulannya. Waktu itu ia mendapatkan gajinya sebesar Sebut saja A. Seluruh uangnya itu ia niatkan sebagai sedekah kepada seseorang dengan niat ingin mendapatkan pahala dari Allah. Satu minggu kemudian hatinya tergerak untuk main kerumah bibinya. Ketika hendak pamitan pulang sang bibi memberikan segulung uang ditangannya. Si A pun bertanya. “Uang apa ini bibi?” “Itu uang bibi ada nazar sama kamu.” BACA JUGA Sedekah Setengah Liter Bensin Diganti Uang 1 Juta Rupiah Karena bahagia, ia pun tak bertanya nazar untuk hal apa itu. Dia mengucapkan terimakasih kemudian bergegas pulang. Kalian tahu berapa uang yang ia peroleh. Dia memperoleh uang terbuktilah bahwa janji Allah itu pasti. Satu kebaikan akan di bayar dengan sepuluh kebaikan. “Masihkah kita berpikir panjang lagi untuk melakukan kebaikan?” Anda lebih tahu atas jawabannya. Dengan bersyukur atas nikmat dan karunia dari Allah akan menjaukan kita dari rasa takut miskin. Sadarilah bahwa apa yang kita miliki segalanya milik Allah. Kita hanya dititipkan. Dan sebagian dari rezeki kita ada hak orang lain. Kita hanya perlu berusaha untuk memberikan yang terbaik dan berdo’a agar Allah jauhkan kita dari sifat takut miskin dan dijauhkan dari perbuatan kikir. []

jangan takut miskin allah maha kaya